Pandangan Nasabah Terhadap Kartu Kredit

Saat ini perkembangan teknologi perbankan semakin meningkat. Banyak bank berlomba-lomba untuk menarik masyarakat dalam menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh bank, salah satunya kartu kredit. Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan bank yang meminjami sejumlah dana tanpa harus memiliki dana atau tabungan dibank. Kartu kredit dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai.

Untuk mengetahui sejauh mana pandangan nasabah terhadap kartu kredit, saya melakukan penelitian terhadap nasabah dari berbagai kalangan di lingkungan Perum. Bukit Asri, Cibinong-Bogor. Dengan menggunakan teori Davis yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dilihat dari aspek manfaat (usefulness) berkaitan dengan suatu ukuran dimana penggunaan kartu kredit dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya dan aspek kemudahan (ease of use) berkaitan dengan persepsi seseorang bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada 30 responden dalam hal ini nasabah yang menggunakan kartu kredit di lingkungan Perum. Bukit Asri Cibinong-Bogor, diperoleh data sebagai berikut.

  • Data Responden

Untuk mengetahui karakteristik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Profil Data Responden

Item Jumlah Persentase (%)
Usia
20 Tahun 4 13
21 Tahun – 30 Tahun 12 40
> 30 Tahun 14 47
Jenis Kelamin
Pria 14 47
Wanita 16 53
Profesi
Mahasiswa 7 23
Pegawai 13 43
Ibu Rumah Tangga 8 27
Lainnya… 2 7
Pendapatan / Uang Saku perbulan
Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 7 23
Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 17 57
> Rp 5.000.000 6 20
Tahu/Tidaknya Kartu Kredit
Ya 30 100
Tidak 0 0

Berdasarkan tabel di atas, kebanyakan responden berusia >30 Tahun dengan jumlah 14 orang (47%). Jenis kelamin responden didominasi oleh responden wanita dengan jumlah 16 orang (53%). Profesi responden kebanyakan pegawai dengan jumlah 13 orang (43%). Pendapatan/uang saku perbulan responden berkisar antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 dengan jumlah 17 orang (57%). Berdasarkan tahu/tidaknya tentang kartu kredit seluruh responden mengetahui kartu kredit dengan jumlah responden 30 orang (100%).

Analisa Responden mengenai pandangan terhadap Kartu Kredit dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

1. Variabel Perceived Usefulness
Dalam penelitian ini digunakan 4 dimensi untuk mengukur variabel perceived usefulness yaitu kinerja lebih cepat, meningkatkan produktifitas, efeketif, dan manfaat. Berdasarkan hasil yang saya peroleh bahwa kartu kredit sudah cukup mendatangkan manfaat bagi nasabah yang menggunakannya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 2 Pandangan Nasabah terhadap manfaat menggunakan Kartu Kredit
(Perceived Usefulness)

  Pertanyaan SS S TS STS
PU1 Menggunakan Kartu Kredit transaksi menjadi lebih cepat 3

(10%)

27

(90%)

0

(0%)

0

(0%)

PU2 Menggunakan Kartu Kredit akan meningkatkan produktifitas 4

(13%)

26

(87%)

0

(0%)

0

(0%)

PU3 Menggunakan Kartu Kredit transaksi menjadi lebih efektif 8

(27%)

22

(73%)

0

(0%)

0

(0%)

PU4 Kartu Kredit sangat bermanfaat 2

(7%)

28

(93%)

0

(0%)

0

(0%)

pu1 pu2 pu3 puu44
2. Variabel Perceived Ease of Use
Dalam penelitian ini digunakan 3 dimensi untuk mengukur variabel perceived ease of use yaitu fleksibel, mudah dimengerti dan jelas, dan mudah digunakan. Berdasarkan hasil yang saya peroleh bahwa kartu kredit mudah digunakan dalam bertransasksi. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
Tabel 3 Pandangan Nasabah terhadap kemudahaan dalam penggunaan Kartu Kredit (Perceived Ease of Use)

  Pertanyaan SS S TS STS
PEOU1 Dengan menggunakan kartu kredit tidak perlu membawa uang tunai (fleksibel) 9

(30%)

21

(70%)

0

(0%)

0

(0%)

PEOU2 Bertransaksi menggunakan Kartu Kredit mudah dimengerti dan jelas 5

(17%)

25

(83%)

0

(0%)

0

(0%)

PEOU3 Menggunakan Kartu Kredit transaksi menjadi mudah 7

(23%)

23

(77%)

0

(0%)

0

(0%)

peou1 peou2 peou3

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diitarik kesimpulan bahwa nasabah yang terdapat di lingkungan Perum. Bukit Asri Cibinong-Bogor menyatakan setuju bahwa menggunakan kartu kredit dapat mendatangkan manfaat dan dapat dengan mudah digunakan dalam bertransaksi.

Saran
Dalam melakukan penelitian ini, Saya hanya menyebar kuesioner ke 30 responden. Untuk pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang sebaiknya penelitian dilakukan dengan responden yang lebih banyak agar hasil yang didapat bisa lebih akurat.

sumber :

http://statistikakomputasi.wordpress.com/2010/03/18/sekilas-tentang-technology-acceptance-model-tam/

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/management/Perbankan/Artikel_91206076.pdf

Tugas 4.4 Siklus Keuangan

Siklus keuangan adalah kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal termasuk kas. Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.
Siklus Keuangan mempunyai tujuan khusus yaitu perencanaan dan pengawasan, data penjualan dan konsumen, pengendalian perssediaan dan menyediakan informasi tentang kas, penjualan dan konsumen.
Siklus Keuangan terdiri dari :

Tugas 4.3 Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :

1. Perancangan Produk

Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

2. Perencanaan dan Penjadwalan

Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

3. Operasi Produksi

Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi. Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

4. Akuntansi Biaya

Tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya :
1.  Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Ancaman-ancaman jika tidak dilakukan pengendalian terhadap siklus produksi:
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas

Prosedur pengendalian terhadap siklus produksi :
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal

sumber :

http://tjiaieming.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-akuntansi-produksi.html

Tugas 4.2 Siklus Pengeluaran

Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.

Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi :

  1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
  2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar
  3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
  4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
  5.  Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
  6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha
  7.  Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
  8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh

 Fungsi dari Siklus Pengeluaran terdiri dari :

  1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
  2. Menempatkan Pesanan, menerima dan menyimpan barang.
  3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
  4. Menyiapkan pengeluaran kas
  5. Mengelola utang usaha
  6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
  7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan.

 

sumber :

http://mudahbelajargrammar.blogspot.com/2012/11/pengertian-siklus-pengeluaran.html

Tugas 4.1 Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.

~ Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

 1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan

– Mengambil pesanan pelanggan

– Persetujuan kredit

– Memeriksa ketersediaan persediaan

– Menjawab permintaan pelanggan

 2. Pengiriman barang

– Ambil dan pak pesanan

– Kirim pesanan

3. Penagihan dan piutang usaha

– Penagihan

– Pemeliharaan data piutang usaha

– Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

 4. Penagihan kas

– Menangani kiriman uang pelanggan

– Menyimpannya ke bank

Tujuan Siklus Pendapatan

Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Tujuan – tujuan lain :

o   Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar

o   Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)

o   Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat

o   Semua transaksi dicatat dengan akurat

o   Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian

o   Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

 sumber :

http://siaaprecia.blogspot.com/2012/04/1-siklus-pendapatan.html

Tugas 3.6 Pengertian Pengendalian Intern (Versi COSO)

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal. Definisi COSO tentang pengendalian intern adalah sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:

  • Efektivitas dan efisiensi operasi
  • Keandalan pelaporan keuangan
  • Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).

COSO memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.

Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut, akan tetapi merupakan bagian integral dalam proses tersebut.

referensi :

http://keuanganlsm.com/definisi-pengendalian-internal-versi-coso/

Tugas 3.7 Elemen Pengendalian Internal Versi COSO

Elemen pengendalian internal versi COSO adalah sebagai berikut :

  1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
  2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
  3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
  4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
  5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
referensi :
http://keuanganlsm.com/definisi-pengendalian-internal-versi-coso/

Tugas 3.4 Pengertian COSO

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut.

COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional; American Institute of Certified Public Accountants   (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA).

Definisi COSO

Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai :

 – Efektifitas dan efisiensi operasional

 – Reliabilitas pelaporan keuangan

 – Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

COSO menekankan Pengendalian Internal sebagai suatu “proses” yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis entitas yang berkelanjutan (on going business activities). Untuk tujuan pelaporan manajemen kepada publik.

 Misi utama dari COSO adalah  “Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance.” Untuk menindaklanjuti rekomendasi dari komisi treadway, COSO mengembangkan studi mengenai sebuah model untuk mengevaluasi pengendalian internal. Pada tehun 1992, telah diselesaikan studi tersebut dengan memperkenalkan sebuah “kerangka kerja pengendalian internal” yang akhirnya menjadi sebuah pedoman bagi para eksekutif, dewan direksi, regulator, penyusun standar, organisasi profesi , dan lainnya sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk mengukur efektifitas pengendalian internal mereka.

referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/COSO

http://bismodhanu.blogspot.com

Tugas 3.3 Hambatan Pasif dan Contohnya

Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja atau tidak direncanakan. Hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai.

Hambatan-hambatan pasif juga meliputi masalah-masalah seperti gangguan pada tenaga dan perangkat keras. Pengendalian pada hambatan-hambatan semacam itu dapat bersifat preventif maupun korelatif. Toleransi kesalahan dalam hal kegagalan sumber tenaga dilakukan dengan membuat pasokan uninterruptable power supply (UPS). Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

 

referensi :

http://jamil15.wordpress.com

 

Tugas 3.2 Hambatan Aktif dan Contohnya

Hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung. Hambatan  aktif mencakup kecurangan sistem informasi dan sabotase komputer.

Metode yang dapat digunakan dalam melakukan kecurangan sistem informasi:

1. Manipulasi input

Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.

 2.  Mengubah program

Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untuk melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program.

3.  Mengubah file secara langsung

Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong (bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer.

4.  Pencurian data

Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.

5.  Sabotase

Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.

6.  Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi

Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.

 

referensi :

http://born-infinite.blogspot.com

http://irvkusuma.blogspot.com